April 1, 2025

Citycinemaoman : Film Bagus dari Berbagai Genre

Menonton Film sebagai Hobi atau Kesenangan

Review “Hwayi”: Makna Keluarga Versi Dramatis Ironis

Sebenarnya awalnya merasa aneh Yeo Jin Goo main film. Maksudku, aneh di sini adalah “hei, baru sekarang dia main film?” karena dia selalu bagus di banyak serial jadi rasa-rasanya kok telat banget.

Jadi akhirnya saia nonton dong sebagai fans dek Jin Goo.

“Hwayi” memiki banyak poin yang membuatku kepo dari dulu pengen nonton dan akhirnya bisa ketonton juga sekarang. Pertama, minat karena ada dedek Yeo Jin Goo. Mau tahu sekeren apa karena biasanya di drama mainnya juga udah bagus banget. Kedua, karena ceritanya yang menurutku kreatif dan mengundang penasaran. Seorang anak dibesarkan oleh 5 ayah penjahat sadis, lalu apakah dia akan jadi monster seperti ayahnya atau tetap sesuai naturenya yang anak baik? Apalagi dia dididik para ayahnya untuk jadi penembak jitu, membantu pekerjaan mereka sebagai kriminal kelas kakap.

Ketiga, makin kepo karena Yeo Jin Goo dinominasikan banyak award sebagai new comer tapi kalah semua. Yang mengalahkan adalah versi dewasanya di “I Miss You” alias Park Yoochun. Oke, karena saya sudah lihat performa Yoochun di “Haemoo” yang berhasil mengalahkan Yeo Jin Goo, Siwan, Choi Jin Hyuk dan Kim Woo Bin jadi ini saatnya membandingkan dengan “Hwayi”.

Membandingkan, catat itu!

Jadi review ini pada akhirnya akan membandingkan Yeo Jin Goo dan Yoochun

Cerita berawal dari 5 kriminal yang melakukan kejahatan dan berakhir menculik seorang balita. Tak tahu harus bagaimana akhirnya mereka membesarkan anak itu dan menamainya Hwayi, sebuah nama pohon fiksi dari Joellado. Hwayi tumbuh sebagai remaja normal namun punya 5 ayah yaitu: Seok Tae, leader yang cool dan kharismatik; Ki Tae, si gagap yang jago ngebut; Jin Seong, si perancang plan tiap aksi; Beom Soo, ahli menembak; Dong Beom, jago martial art yang berdarah dingin.

Sudah bisa ditebak, Hwayi tumbuh dididik jadi bagian dari kelompok untuk melakukan kejahatan.

Setiap ayah mewariskan keahliannya, maka di usia 16 tahun dia sudah jago menembak dan ngebut. Lalu akhirnya para appa mengajaknya melakukan tugas pertama, menembak saksi mata usai diinterogas polisi namun gagal. Ia pun dihajar sang aboji tapi diberi kesempatan lagi ikut tugas selanjutnya, yang ditentang oleh Jin Seong. Karena Jin Seong sudah siap mengirim Hwayi sekolah ke Singapura agar jadi anak baik.

Ternyata Hwayi berhasil di tugas kedua. Dia menembak seorang pria tua dengan membabi buta. Tapi ternyata ia menemukan rahasia di balik identitas pria tersebut yang menyangkut asal usulnya sendiri. Ya, pria itu sebenarnya ayah kandung Hwayi. Akhirnya Hwayi bergerak membalas dendam pada kelima ayahnya berbekal ilmu yang dimilikinya.

Dengan cerita yang unik seperti itu menurutku eksekusinya terbilang slot777 bagus walau ada beberapa bagian terlalu dipanjang-panjangkan. Setidaknya alurnya yang “tidak ideal” bahwa orang tak bersalah itu selalu selamet cukup menarik. Pengkarakteran tiap ayah juga bagus, seperti pembedaan Hwayi yang memanggil 4 ayah dengan “appa” dan hanya 1 yang dipanggilnya “aboji” untuk menunjukkan dialah yang paling superior. Atau ada 2 diantara 3 ayah yang terlihat sangat menyayangi Hwayi dan tulus mengusahakannya jadi anak yang baik agar tak seperti mereka.

Sedangkan untuk eksekusinya secara sinematografi juga cukup bagus. Bikin tegang pas adegan Hwayi kabur pakai mobil atau ketika berusaha ngebunuh semua ayahnya. Dia bisa menyampaikannya secara emosional.

Baca Juga : Daftar Film Bioskop Terbaru yang Rilis Bulan Februari Tahun 2025

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.